Jangan Engkau Sudutkan Sistem Ekonomi Islam
Jangan Engkau Sudutkan Sistem Ekonomi Islam. judul yang sengaja aku buat! Sistem Ekonomi Islam bukan membatasi hal- hal yang Islam saja. Sangatlah sempit kita memikirkan kulitnya sytem ekonomi Islam ini. Kita melupakan substansi ilmu ekonomi Islam. Padahal kita menyadari bahwa di dunia ini setiap perilaku kita berdasarkan pada pedoman kaidah yang ditetapkan oleh syariat Islam.
Itupun kalo kita juga menyadari betapa pentingnya keseimbangan antara maslahah dan mudhorot. Islam menawarkan sebuah sistem yang jauh lebih maju dan bijak dalam peradaban manusia dimuka bumi ini. Kita juga berhasil dipengaruhi bahwa ekonomi Islam adalah ilmu baru dalam dunia science, padahal kalo kita melihat kisah-kisah nabi terdahulu ekonomi Islam adalah pertama kali ilmu yang telah diterapkan oleh manusia ketika memilih menetapkan tinggal dimuka bumi ini.
Buktinya Sejak nabi adam manusia pertama yang diciptakan Allah yang dianjurkan untuk memilih keputusan hal-hal yang baik, nabi adam mengalami trade off antara memakan buh khuldi yang konon menjadikannya abadi atau tidak memakannya karena larangan Allah SWT. Dengan oportunity cost yang besar ini nabi adam berkeputusan dan tergoda untuk memakan buah khuldi. sampai sekarang kita malahan disetir dengan anggapan ilmu enomi Islam adalah hal baru hingga dijadikan sebagai alasan untuk ketertinggalan ilmu ini.
Baca juga : https://asyafina.com/urusan-kuliah-ptn-yang-wajib-kamu-ketahui-sebagai-santri/
Diperparah lagi kita didoktrin hanya memikirkan uniqness dari ilmu ekonomi Islam sediri, sehingga kita melupkan substansi dari ilmu ekonomi Islam. lebih-lebih kita terkena metode yang membuat kita semakin terpuruk, kita mengalami perangkap pada perbandingan dengan ekonomi konventional yang bisa disebut dengan comparing trap.Ini membuat pemikiran ekonomi Islam menjadi statis dan sulit untuk berkembang.
Didalam menetapkan system saja ekonomi ini memerhatikan banyak aspek dan pertimbangan yang matang dalam melahirkan sebuah pemikiran yang mampu memberikan maslahah yang banyak. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, terdapat kaidah maqasid syariah yang mampu kita pakai sebagai alat yang ampuh dalam membuat system ini.
Maqashid syariah memerhatikan aspek yang komplek dari segi material dan segi spiritual. Karena Islam mengakui kebahagian seseorang tidak hanya yang bersifat abstrak/ filosofi namun juga hal-hal yang nampak. Sehingga kita dianjurkan untuk bekerja mencari nafkah sebagai bentuk badah ghoiru mahdhoh kepada Allah SWT.
Namun ekonom Islam lali di sini mereka membatasi hanya pada tataran yang dinggap sebagai identitas Islam dan kulitnya Islam. Mereka belum melihat dari segi substansi ekonomi Islam ini. Dampaknya kita dibuat-bulatkan dengan masalah -masalah yang sepele. Ekonomi Islam juga memikirkan manusianya bukan pertumbuhan dan pertumbuhan. Anjuran terhadap spending to other sangatlah kuat di ekonomi ini.
Responses