Apa poin ajaran Nabi Masa belia saat dibedah oleh Malaikat?
Apa poin ajaran Nabi Masa belia saat dibedah oleh Malaikat?-Dikutib dalam kitab diba’ oleh ulama populer Abdurrohman Adibai, Dikisahkan saat nabi masih belia, nabi telah bermain dengan teman sebayanya dan saudara sepersusuan nya. kemdian nabi didatangi oleh 3 pemuda yang memiliki badan besar dan muka yang bersinar bagaikan matahari.
melihat 3 orang besar tersebut saudara sepersusuan dan teman sebayanya pergi ketakutan. namun nabi tidak dan mencoba didekatinya, kemudian tengan nabi dipegang dan badan nabi dibuka hati nabi cuci dan dimasukan ajaran 4 hal yang dapat kita jadikan pengajaran untuk mendidik anak kita sebagai berikut:
1. Ilmu
ilmu sebagai modal anak untuk kehidupan dimasa yanga akan datang. dengan ilmu bagaikan lampu didalam kegelapan kebodohan yang ada. sehingga dengan anak kita dibekali ilmu maka kita dapat lebih tenang meski dimasa yang akan datang mungkin masanya akan berubah.
namun ilmu agama menjadi fondasi dalam melihat fenomena dalam kehidupan sehari hari dan melindungi anak kita dalam melakukan kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana kata sebagian ulama kala suatu ilmu diamalkan,
مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ أَوْرَثَهُ اللهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Siapa yang mengamalkan suatu ilmu yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang tidak ia ketahui.”
2. Khilmi/ Kelembutan dengan penuh kasih sayang
Ajarkan kepada anak kita dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. keteladahan seorang ayah dan ibu akan sifat ini akan memberikan anak kita termotivasi untuk mengaplikasikan sifat kelembutannya.
lemah lembut ini menurut ulama dibagi menjadi dua yaitu lemah lembut dalam memberikan kasih sayang dan sabar menerima cobaan yang ada. seperti yang tercantum dalam surat Al Imran ayat 159 sebagai berikut
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya:
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
3. Keyakinan/ Optimisme
Kita dianjurkan mengajarkan sebuah keyakinan kepada anak kita. dengan keyakinan ini kita dapat teguh pendirian dalam mengahadapi persoalan. karena keyakinan ini akan memunculkan sebuah optimisme untuk anak sehingga anak akan lebih siap dalam menjalankan kehidupan sehari hari.
disaat kita dihadapi banyak kesulitan dan kesusahan tentu sifat ini sangat dibutuhkan. kita harus yakin pasti ada banyak jalan untuk menyelesaikan masalah ini. kita pun harus optimis mampu untuk menyelesaikan masalah ini, dan Yakinlah setelah kesulitan ada kemudahan, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Insyirah : 5-6
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.”
4. Ridho dan Iklash
Salah Ajaran malaikat jobril kepda nabi muhammad semasa belia adalah ajaran dalam ridha dan iklash. kita tahu nabi akan ditimpa banyak cobaan dimasa yang akan datang seperti meninggalnya ibu dan ayah nabi. kemudian diikuti meninggalnya simbahnya, dan belum lagi mengahdapi cobaan pada umatnya dimasa yang akan datang. maka ajaran ridah dan ihklas kepada anak sangat penting. utama ridaha akan qodo dan qodar kehidupan kita.
Penutup
demikian adalah poin penting ajaran Nabi Masa belia saat dibedah oleh Malaikat, semoga bermanfaat. jika dirasa memberikan kebermanfaatan silahkan sebarkan. jika terdapat pertanyaan silahkan meninggalkan komentar dibawah ini.
Baca juga :
- Cara menghilangkan Stress menurut Kitab Alhikam
- Kitab Taisirul Khollaq (Bahasa Jawa)
- Tips Hidup Sebagai Mahasantri di Universitas Indonesia
Publikasi ilmiah Disini ya Asyafina Jurnal
Responses