Bagaimana Cara Upgrade Iman hingga merasakan manis iman?
Bagaimana Cara Upgrade Iman hingga merasakan manis iman?- Sobat Asyafina , ada pertanyaan nih untuk sobat. apakah kita rasakan rasakan punya mobil bagus dan mahal namun mata kita buta? apa artinya punya rumah bagus dan baru namun kita sakitsakitan? apa rasanya punya smartphone bagus suaranya tapi tuli telinga kita?.
begitulah hidup terkadang kita harus tahu rasanya sebuah kenikmatan / bersyukur dikala melihat orang lain tidak memilikinya, hal ini juga berlaku dalam hati kita. hati kita memiliki sesuatu iman , meyakini adanya Allah, Kitab Allah , Rosulla Allah, hari kiamat dan hingga qodha dan qodar manusia. namun tidak tahu rasa lezatnya iman.
kita kita sudah iman namun maksiat tetap jalan salah satu tandanya kita tidak relax dalam beribadah kepada Allah, bayangkan kita seharunya beribadah namun merasa bosan dan akhirnya ditinnggalkan. salah satu penyebabnya adalah ketika kita beribadah kita tidak merasakan manisnya iman.
Bagaimana Cara Upgrade Iman hingga merasakan manis iman?
ada hadist yang menerangkan dengan jelas bagaimana cara untuk menikmati lezatnya iman kita perlu upgrade iman kita iman yang rasanya pahit menjadi manis
Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Ada tiga perangai atau sifat yang jika ada pada diri seseorang, maka orang tersebut akan merasakan manisnya iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, (2) Mencintai seseorang, yang dia tidak mencintai orang tersebut kecuali karena Allah, (3) Membenci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran tersebut sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam api neraka,” (HR. Bukhari Muslim)
Penjelasannya sebagai berikut :
1.mencintai Allah dan Rosulluha diatas segalanya
bukti cinta ini sangat bermacam-macam. misal kita beribadah ketika kita sulit untuk khusuk kepada Allah, setidaknya kita tahu bahwa sholat ini merupakan ajaran nabi. dan sebagai bukti cinta terhadap nabi maka menunaikan ibadah sholat. begitu akan dimudahkan kita dalam khusyuk beribdah.
2. mencintai sesama manusia karena Allah
cinta atas karena Allah akan abadi hingga akhir hayat. namun juka cinta atas dasar harta maka ketika harta habis akan hilang rasa kecintaan itu, begitu juga dengan cinta atas dasar jabatan maka ketika hilang jabatannya maka akan hilang rasa cinta itu.
Maka salah satu syarat kita dicinta oleh Allah maka sesuatu kita harus mencintai orang / mnyayangi orang , selalu bersifat lemah lembut dan tidak menyakiti hati orang lain sebagaimana hadist shohih menyungkapkan
عن جرير بن عبد الله رضي الله عنه مرفوعاً: «مَنْ لا يَرْحَمِ النَّاسَ لا يَرْحَمْهُ اللهُ».
[صحيح] – [متفق عليه]
Jarīr bin Abdullah -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan secara marfū’: “Siapa yang tidak menyayangi manusia, tidak akan disayangi oleh Allah.”Hadis sahih – Muttafaq ‘alaih.
3. membenci kemaksiatan
kemakksiatan adalah perbuatan yang merugikan orang lain dan dirikita sendiri. sebuah sifat rasional jika kita harus membenci sebuah kemungkaran karena hal ini iman yang paling lemah adalah membenci kemaksiatan sebagai mana dijelaskan dalam kitab hasdist Al-Arbain An-Nawawiyah ke 34 mengungkapkan
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]
Penutup
Demikian tulisan tentang Bagaimana Cara Upgrade Iman hingga merasakan manis iman? jika dirasa bermanfaat silahkan bagikan, jiak memiliki pertanyaan silahkan tinggalkan dikolom komentar berikut ini. sampai jumpa di tulisan artikel lainnya di website Asyafina blog
Baca juga :
- Apa poin ajaran Nabi Masa belia saat dibedah oleh Malaikat?
- Risalah Qusyairiyah: Lima Kepribadian Rasulullah SAW
- Mengapa maslahah dapat dijadikan sebagai tujuan ekonomi?
Publikasi ilmiah dilaman Asyafina Jurnal
Responses