Rukun Umrah Bagi Generasi millenials
Tulisan ini hadir sebagai bentuk sharing untuk generasi millenials. tulisan tentang rukun umrah pasti banyak tersebar di tulisan lainnya. Perkembangan teknologi memunculkan sejuta ide untuk ekspresi di sosial media. sosial media adalah alat yang ampuh untuk mengeluarkan ekspresi utamanya generasi milenials.
kita tahu umrah adalah ibadah sunnah yang didambakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Umrah juga dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sarana untuk ziarah kepada makam Nabi Muhammad di roudhoh pada di Masjid Nabawi, Madinah.
Tantangan utama ibadah ini umrah merupakan ibadah yang membutuhkan biaya dan persiapan fisik yang kuat. Ibadah ini membutuhkan pengorbanan yang kuat. tentunya hal ini tergantung dengan apa yang kita upayakan
Namun potensi besar menunjukkan di Indonesia terjadi kenaikan kelompok ekonomi menengah. hal ini diaminkan oleh kajian Worldbank bahwa pada 1 Juli 2020 yang menyatakan Indonesia mengalami kenaikan kelas menjadi negara dengan kelompok pendapatan kelas ekonomi yang menengah atas (atau biasa disebut upper middle income countries).
Rukun Umrah
Umrah adalah merupakan ibadah yang diawali dengan rukun Ihram (berniat untuk melakukan umroh), diakhiri dengan tertib. rukun umrah ini memiliki kharaktersitik yang berbeda-beda.
Ada rukun umrah yang bersifat fisik seperti Thawaf . Thawaf adalah rukun umrah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan posisi Ka’bah berada disebelah kiri jama’ah). hal ini membutuhkan fisik yang kuat, bagi generasi milenials hal ini tidak dipermasalahkan. bagi para orang tua yang telah lanjut usia sebaiknya ditemani oleh generasi milenials yang memiliki fisik kuat.
Ibadah yang membutuhkan energi fisik relatif kuat adalah Sa’i. Sa ‘i adalah rukun yang memiliki kegiatan berlari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang berakhir di bukit Marwah. biasanya jika muslim / muslimah yang memiliki fisik yang lemah dapat menggunakan alat bantu untuk melakukan rukun ini.
Terdapat rukun yang sifatnya pengorbanan dan pembersihan diri yaitu Tahalul (mencukur rambut minimal 3 helai) diakhiri dengan Tertib (melakukan umroh sesuai aturan yang ada).
Syarat sah Umrah
adapun umrah ini memiliki beberapa syarat sah. pertama, Islam (orang yang beragama Islam disebut juga muslim), Bagi umah non islam diharamkan untuk pergi ke tanah suci.
Kedua, Baligh, syarat ini mmerupakan syarat biologi dan kognitif dari seseorang. bahkan jika kita tinjau antara laki-lakai dan permpuan terdapat perbedaan pada muslim usia diharuskan mencapai antara 11–15 tahun dan untuk muslimah antara 9–12 tahun.
Ketiga, Rukun Berakal sehat (tidak mengalami gangguan jiwa),
keempat, Merdeka (bukan budak / hamba sahaya )dan Ada mahrom (khusus bagi wanita ).
uniknya syarat sah umrah tidak ada sepsifik tentang status ekonomi, syarat sah umrah tidak mensyaratkan orang kaya. hal ini memberikan pandangan kepada kita bahwa semua orang dapat berkesempatan untuk menunaikan ibadah umrah di tanah suci Makkah dengan berbagai latar belakang.
Umrah dan generasi millenials
Generasi millenials ini telah merasakan fase -fase kehidupan yang mampu mengantarkan banyak pengalaman antar generasi. lantas tidak kaget banyak generasi milllenials memiliki skill teknologi yang mumpuni. adanya sosial media membuat generasi ini lebih leluasa untuk membuat konten dan berbagi konten dengan sesamanya.
menurut penelitian Aini et all(2020) bahwa sosial media dapat meningkatkan intensi seseorang untuk melakukan ibadah umrah di Mekkah. kajian ini dimungkinkan karena generasi millenials memiliki pengalaman pada sosial media yang dijadikan sebagai sharing serta ajang untuk menempatkan status sosial mereka. tentunya hal ini tidak semua demikian.
beberapa memiliki opini bahwa niat iklash dari generasi milinials juga menjadi dasar mengapa mereka terpanggil untuk ke rumah Allah SWT. Dampak dari adanya sosial media ini memang segala bisa terjadi, kita perlu bijak dalam menggunakan sosial media. menjadikan sosial media untuk ajang motivasi untuk berbuat baik memang sangat diperlukan disaat sekarang.
Baca juga : https://asyafina.com/pesantren-kilat/
sosial media bisa dijadikan sarana untuk menjadikan promosi dan pendidikan untuk ibadah umrah. hal ini menyerukan kepada pemerintah dan para ulama bahwa sosial media dapatt dijadikan alat untuk meningkatakan niat untuk umrah.
Penutup
bicara rukun umrah bagi generasi milenials tidak jauh dari pendidikan milenials melalui sosial media. hal ini memberikan seruan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian terhadap generasi milenials.
Kamu juga bisa terus pantau blog asyafinauntuk bisa mendapatkan update seputar pesantren dan ilmu agama.
Referensi
Muslim, A., Harun, A., Ismael, D & Othman, B. (2020). Social media experience, attitude and behavioral intention towards umrah package among generation X and Y.Management Science Letters , 10(1), 1-12.
Responses