Menuntut Ilmu adalah Ibadah yang Wajib Dilaksanakan oleh Umat Islam
Menuntut ilmu adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh Umat Islam – Sebagai umat Islam wajib bagi kita untuk menuntut ilmu.
Kalau kita mengingat sejarah, ada banyak sekali cendekiawan-cendekiawan muslim di dunia. Bahkan mereka adalah tokoh yang memberikan kontribusi besar di bidang keilmuan.
Seperti pakar matematika yaitu Al-Khawarizmi yang menemukan angka 0 dan rumus aljabbar, Kemudian ada Jabir bin Hayyan yang berkontribusi di bidang kimia. Ia berhasil menemukan rumus atom.
Dan masih banyak lagi cendekiawan muslim lainnya. Dengan kita menuntut ilmu maka kita bisa banyak
berkontribusi, tidak hanya pada level nasional bahkan internasional.
Ketika kita dapat berkontribusi maka citra umat Islam di mata dunia akan semakin baik. Kita bisa mengubah citra umat Islam yang seringkali dipandang negatif (terorisme, poligami dsb) bisa menjadi positif.
Menarik, kan?
Namun, seberapa penting sih keilmuan di pandang dalam ajaran Islam? Yuk kita bahas.
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Agama bagi Generasi Muda
sumber: Mina News
Pandangan Islam dalam Keilmuan
Menuntut ilmu adalah ibadah bahkan ada sebuah hadist yang menjelaskan tentang pentingnya menuntut ilmu. Hadist tersebut berbunyi:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
yang artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
Dari hadist tersebut sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan bahwa Islam secara eksplisit menyebutkan kewajiban untuk menuntut ilmu.
Kalau bahasanya sudah “wajib” maka kita sebagai muslim hanya bisa sami’na wa atha’na. Yap artinya dengar dan taat tidak perlu banyak tanya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan kembali terkait dengan islam dan ilmu. Beliau menyebutkan bahwa agama Islam adalah agama ilmu. Bahkan semua dasar aktivitas kehidupan dalam islam adalah ilmu.
Firman Allah SWT,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
yang artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (Q.S 17 : 36).
Bahkan untuk mengucapkan kalimat tauhid, “laa illaha illa illallah” juga memerlukan ilmu.
اعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
yang artinya: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.”
Ustadz Adi Hidayat menegaskan penjelasannya bahwa pada ayat tersebut diawali dengan kata a’lam yang artinya ketahuilah.
Kata ketahuilah itu berasal dari kata tahu. Kata tahu merujuk pada sesuatu yaitu ilmu. Karena kita tidak mungkin bisa tahu kalau tidak ada ilmu.
Gampangnya alurnya gini:
Ketahui -> Tahu -> Ilmu.
Lebih dalam dari itu, bahkan dalam Islam diwajibkan untuk melakukan riset. Itulah kenapa banyak kalimat dalam Al-Qur’an yaitu Afala Tatafakkarun yang artinya apakah kamu tidak memikirkan dan “Afala Ta’qilun” yang artinya apakah kamu tidak menggunakan akalmu.
Ini perintah dalam Islam yang menekankan untuk mencari ilmu secara mendalam alias riset.
Baca Juga: Pesantren Online Gratis (Solusi Belajar Agama Terstruktur)
sumber: Al Fatih
Penutup
Dari penjelasan tersebut maka kita dapat simpulkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah wajib dan harus kita laksanakan. Tentunya orang yang berilmu lebih dicintai Allah dibandingkan tidak.
Bahkan Allah berfirman akan menaikkan beberapa derajat orang yang beriman dan berilmu. Nah, apakah kamu sudah siap untuk terus menuntut ilmu?
Kamu juga bisa terus pantau blog pesantren mutiara bangsa untuk bisa mendapatkan update seputar pesantren dan ilmu agama.
Responses